" Hikmah Bersabar "
(gambar hanyalah ilustrasi)
Karya M.Faqih Ash Shofi
“Alhamdulillah hi robbilalamiin”
kata pak Ahmad setelah ia selesai menyelesaikan pekerjaannya, lalu
kemudian ia meminta izin pada pak Zeni majikannya untuk pulang karena matahari
mulai tenggelam di ufuk barat, sesampai di rumahnya ia segera mengambil air
wudhu dan segera pergi ke masjid untuk
melaksanakan sholat maghrib, setelah selesai sholat tak lupa ia selalu
berdzikir dan bersholawat dan tak lupa ia meminta agar di berikan kesabaran,
dan perlindungan oleh Allah, kemudian ia
pulang.
Sesampai di
rumahnya ia segera makan walaupun makan dengan lauk seadanya tetapi ia tetap
bersyukur karena lebih beruntung dari pada mereka yang di luar sana tidak makan
selama beberapa hari. Di rumah sederhana miliknya ia kemudian berbaring untuk
beristirahat karena lelah seharian bekerja sebagai tukang kebun di umah pak Zeni
lalu ia kemudian berdo’a.
Pukul 02.00 dini
hari pak Ahmad sudah bangun dan tak lupa ia berdo’a karena ia tahu bahwa Allah
masih memberikan kesempatan pada dirinya untuk hidup. Ia segera bangun dari
ranjangnya dan pergi ke belakang untuk mengambil air wudhu, tak menyiaa-nyiakan
waktu pak Ahmad segera melakukan ibadah sholat sunnah Tahajud, ia selalu
melakukannya setiap malam, dan ia selalu bersholawat setelah ia melakukan
sholat sunnah tahajud, kemudian ia membersihkan seluruh ruangan rumahnya sambil
ia bersholawat, terus dan terus ia membaca sholawat.
Setelah selesai
semuanya lalu ia berangkat ke rumah pak Zeni majikannya untuk bekerja, saat
perjalanan ke rumah ia melewati sebuah kebun yang masih lebat, kemudian seekor
burung tiba-tiba hinggap dipundak pak Ahmad, tetapi anehnya saat di tangkap
burung itu tidak mencoba terbang tetapi hanya menurut saja, lalu pak Ahmad
berniat untuk memeliharanya kemudian ia berlanjut pergi ke rumah pak Zeni, saat
di rumah pak Zeni pak Zeni menanyakan tentang burung yang pak Ahmad pegang,
“Pak Ahmad dari mana bapak temukan burung itu?” Tanya pak Zeni,
“Burung itu yang menghampiri saya pak” jawab pak Ahmad,
“Pak Ahmad tau tidak? Burung itu adalah burung yang paling banyak
di gemari banyak orang, bapak tahu tidak harga burung itu? Mencapai 15 juta pak!”
Seru pak Zeni
“Masyaallah” pak Ahmad terkejut, pak Zeni berinisiatif untuk
membelinya karena pak Ahmad tidak bisa merawatnya kemudian pak Ahmad
menyetujuinya.
Uang 15 juta
tersebut tidak langsung ia gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat tetapi
ia gunakan untuk keperluan hidup dan beberapa ia sedekahkan.
Pukul 00.01 pak Ahmad yang sedang tertidur pulas merasakan ada
kobaran api, ternyata benar tak tau asal api itu dari mana, beruntung banyak
warga yang membantu memadamkan api tersebut sehinga tak banyak rumah pak Ahmad
yang terbakar, pak Ahmad telihat sedih melihat rumahnya yang separuh terbakar,
tetapi ia tetap bersabar karena ia percaya Allah sayang dia sehingga ia di uji,
pak Ahmad hanya bisa berkata
“Alhamdulillah”, karena ia berfikir bahwa ia beruntung masih
terselamatkan rumahnya.
Warga yang tak tega melihat kondisi pak Ahmad berinisiatif membantu
pak Ahmad dengan gotong-royong memperbaiki kembali rumah pak Ahmad,
“Terimakasih ya Allah kaena engkau telah mengirimkan rezeki melalui
warga-warga yang membantu hamba”, ucap pak Ahmad dalam hatinya.
Walaupun pak Ahmad ditimpa musibah, pak Ahmad tetap tidak surut
dalam beribadah, ia masih rajin, dan masih tetap terus bersholawat,
Pukul 22.00 wib adalah waktu pak Ahmad beristirahat, ia memasang
laram dan mulai membaringkan tubuhnya ke sebuah kasur miliknya ia berdoasebelum
tertidur pulas.
***
Beberapa jam kemudian sebelum alaram berbunyi tepatnya pukul 02.00
wib nampaknya pak Ahmad sudah terbangun segera ia berdoa dan merapikan tempat
tidurnya, lalu ia pergi ke belakang rumah untuk mengambil air wudhu, segera ia
melakukan kegiatan rutinnya yaitu sholat sunnah tahajud, tak lupa apa yang ia
harapkan terucap dalam setiap do’a-do’a yang ia panjatkan, tak di sangka
ternyata salah satu dari impian pak Ahmad adalah pergi ke tanah suci mekkah.
Lalu ia bersholawat sebanyak-banyaknya karena ia pernah di ajarkan bahwa
sholawat dapat membuka pintu langit sehingga do’a bisa terkabul, tak seperti
biasannya, pak Ahmad sedikit ngantuk.
Tak berapa lama kemudian ataukah ia berkhayal atau nyata ada
seseorang yang mengetuk pintu dan hendak bertamu, kemudian pak Ahmad membukakan
seseorang tersebut,
“Subhanallah.”
Hanya itu kata-kata yang terucap setelah ia membukakan pintu
rumahnya, ia terkejut melihat tamunya, tamu tersebut sangat bercahaya pada
wajahnya dan baunya sangat harum, sesaat itu juga seseorang itu memegang tangan
pak Ahmad, dan secepat kedipan mata apa yang ada dalam impian pak Ahmad kini
pak Ahmad dapat melihatnya secara langsung yaitu ka’bah, pak ahmad sangat
terkejut lalu takmenyia-nyiakan pak ahmad bergegas seperti layaknya orang yang
sedang berhaji, ia sangat senang.
Beberapa hari kemudian sesosok yang membawa pak Ahmad itu datang
menghampiri pak Ahmad kembali di pegangnya tangan pak Ahmad lalu sekedipan mata
pak Ahmad kembali ke rumahnya.
“Wassalamualaikum w.w” kata itu yang terucap dari seorang tamu,
sekejap lalu ia meninggalkan rumah pak ahmad.
Sungguh pak Ahmad tak menyangka, lalu pak Ahmad sangat
berterimaksaih kepada Allah, dan ia tahu bahwa semua kejadian itu berkat Allah
dan sholawat yang selalu ia panjatkan kepada nabi Muhammad Saw, dan berkat ia
selalu bersabar apa yang ia impikan tercapai karena kehendak Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar