Sabtu, 28 April 2012

Cerpen


" Hikmah Bersabar "

(gambar hanyalah ilustrasi)

Karya  M.Faqih Ash Shofi

“Alhamdulillah hi robbilalamiin”
kata pak Ahmad setelah ia selesai menyelesaikan pekerjaannya, lalu kemudian ia meminta izin pada pak Zeni majikannya untuk pulang karena matahari mulai tenggelam di ufuk barat, sesampai di rumahnya ia segera mengambil air wudhu dan segera pergi ke masjid  untuk melaksanakan sholat maghrib, setelah selesai sholat tak lupa ia selalu berdzikir dan bersholawat dan tak lupa ia meminta agar di berikan kesabaran, dan perlindungan oleh Allah, kemudian ia
pulang.
            Sesampai di rumahnya ia segera makan walaupun makan dengan lauk seadanya tetapi ia tetap bersyukur karena lebih beruntung dari pada mereka yang di luar sana tidak makan selama beberapa hari. Di rumah sederhana miliknya ia kemudian berbaring untuk beristirahat karena lelah seharian bekerja sebagai tukang kebun di umah pak Zeni lalu ia kemudian berdo’a.
            Pukul 02.00 dini hari pak Ahmad sudah bangun dan tak lupa ia berdo’a karena ia tahu bahwa Allah masih memberikan kesempatan pada dirinya untuk hidup. Ia segera bangun dari ranjangnya dan pergi ke belakang untuk mengambil air wudhu, tak menyiaa-nyiakan waktu pak Ahmad segera melakukan ibadah sholat sunnah Tahajud, ia selalu melakukannya setiap malam, dan ia selalu bersholawat setelah ia melakukan sholat sunnah tahajud, kemudian ia membersihkan seluruh ruangan rumahnya sambil ia bersholawat, terus dan terus ia membaca sholawat.
            Setelah selesai semuanya lalu ia berangkat ke rumah pak Zeni majikannya untuk bekerja, saat perjalanan ke rumah ia melewati sebuah kebun yang masih lebat, kemudian seekor burung tiba-tiba hinggap dipundak pak Ahmad, tetapi anehnya saat di tangkap burung itu tidak mencoba terbang tetapi hanya menurut saja, lalu pak Ahmad berniat untuk memeliharanya kemudian ia berlanjut pergi ke rumah pak Zeni, saat di rumah pak Zeni pak Zeni menanyakan tentang burung yang pak Ahmad pegang,
“Pak Ahmad dari mana bapak temukan burung itu?” Tanya pak Zeni,
“Burung itu yang menghampiri saya pak” jawab pak Ahmad,
“Pak Ahmad tau tidak? Burung itu adalah burung yang paling banyak di gemari banyak orang, bapak tahu tidak harga burung itu? Mencapai 15 juta pak!”  Seru pak Zeni
“Masyaallah” pak Ahmad terkejut, pak Zeni berinisiatif untuk membelinya karena pak Ahmad tidak bisa merawatnya kemudian pak Ahmad menyetujuinya.
            Uang 15 juta tersebut tidak langsung ia gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat tetapi ia gunakan untuk keperluan hidup dan beberapa ia sedekahkan.
Pukul 00.01 pak Ahmad yang sedang tertidur pulas merasakan ada kobaran api, ternyata benar tak tau asal api itu dari mana, beruntung banyak warga yang membantu memadamkan api tersebut sehinga tak banyak rumah pak Ahmad yang terbakar, pak Ahmad telihat sedih melihat rumahnya yang separuh terbakar, tetapi ia tetap bersabar karena ia percaya Allah sayang dia sehingga ia di uji, pak Ahmad hanya bisa berkata
“Alhamdulillah”, karena ia berfikir bahwa ia beruntung masih terselamatkan rumahnya.
Warga yang tak tega melihat kondisi pak Ahmad berinisiatif membantu pak Ahmad dengan gotong-royong memperbaiki kembali rumah pak Ahmad,
“Terimakasih ya Allah kaena engkau telah mengirimkan rezeki melalui warga-warga yang membantu hamba”, ucap pak Ahmad dalam hatinya.
Walaupun pak Ahmad ditimpa musibah, pak Ahmad tetap tidak surut dalam beribadah, ia masih rajin, dan masih tetap terus bersholawat,
Pukul 22.00 wib adalah waktu pak Ahmad beristirahat, ia memasang laram dan mulai membaringkan tubuhnya ke sebuah kasur miliknya ia berdoasebelum tertidur pulas.

                                                            ***

Beberapa jam kemudian sebelum alaram berbunyi tepatnya pukul 02.00 wib nampaknya pak Ahmad sudah terbangun segera ia berdoa dan merapikan tempat tidurnya, lalu ia pergi ke belakang rumah untuk mengambil air wudhu, segera ia melakukan kegiatan rutinnya yaitu sholat sunnah tahajud, tak lupa apa yang ia harapkan terucap dalam setiap do’a-do’a yang ia panjatkan, tak di sangka ternyata salah satu dari impian pak Ahmad adalah pergi ke tanah suci mekkah. Lalu ia bersholawat sebanyak-banyaknya karena ia pernah di ajarkan bahwa sholawat dapat membuka pintu langit sehingga do’a bisa terkabul, tak seperti biasannya, pak Ahmad sedikit ngantuk.
Tak berapa lama kemudian ataukah ia berkhayal atau nyata ada seseorang yang mengetuk pintu dan hendak bertamu, kemudian pak Ahmad membukakan seseorang tersebut,
“Subhanallah.”
Hanya itu kata-kata yang terucap setelah ia membukakan pintu rumahnya, ia terkejut melihat tamunya, tamu tersebut sangat bercahaya pada wajahnya dan baunya sangat harum, sesaat itu juga seseorang itu memegang tangan pak Ahmad, dan secepat kedipan mata apa yang ada dalam impian pak Ahmad kini pak Ahmad dapat melihatnya secara langsung yaitu ka’bah, pak ahmad sangat terkejut lalu takmenyia-nyiakan pak ahmad bergegas seperti layaknya orang yang sedang berhaji, ia sangat senang.
Beberapa hari kemudian sesosok yang membawa pak Ahmad itu datang menghampiri pak Ahmad kembali di pegangnya tangan pak Ahmad lalu sekedipan mata pak Ahmad kembali ke rumahnya.
“Wassalamualaikum w.w” kata itu yang terucap dari seorang tamu, sekejap lalu ia meninggalkan rumah pak ahmad.
Sungguh pak Ahmad tak menyangka, lalu pak Ahmad sangat berterimaksaih kepada Allah, dan ia tahu bahwa semua kejadian itu berkat Allah dan sholawat yang selalu ia panjatkan kepada nabi Muhammad Saw, dan berkat ia selalu bersabar apa yang ia impikan tercapai karena kehendak Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar